Rumus Tegangan Arus Listrik Bolak Balik Ac dan Cara Menghitungnya

Rumus Tegangan Arus Listrik Bolak Balik Ac dan Cara Menghitungnya

 www.pipindo.com – sama halnya dengan perhitungan angka lainnya, dalam dunia kelistrikan tentu saja ada perumusan untuk mencapai sebuah hasil yang pasti. Seperti dalam menghitung instalasi listrik arus bolak-balik, semua teknisi menggunakan cara dengan rumus hitungan agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan mudah dan aman.

Contoh mudah adalah ketika seseorang ingin membuat instalasi listrik tanpa perumusan, pasti di akhir pekerjaan akan ada masalah. Misal salah memilih ukuran pembatas karena beban besar membuat unit pembatas arus listrik sering jeglek atau trip, begitu juga sebaliknya pembatas terlalu besar yang berdampak pada tidak berfungsinya pembatas sesuai keperluan.

Cara menghitung tegangan arus listrik AC bolak-balik

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara mengukur atau menghitung tegangan listrik AC dengan rumus pada umumnya, dan sangat mudah di pahami, simak ulasan ini sampai selesai, semoga bermanfaat.

Menghitung nilai amper listrik arus bolak balik

Cara ini sering di gunakan teknisi untuk mencari nilai pembatas arus listrik MCB, manfaatnya adalah kita akan dapat mudah menentukan berapa seperti apa spesifikasi MCB yang akan di gunakan.

Untuk menentukan nilai amper arus bolak-balik MCB sebagai berikut: 

Sebelumnya wajib terlebih dahulu kita ketahui apa itu P V & I dalam rumus tegangan arus listrik bolak-balik. Dalam perumusan arus listrik Alternating Curent atau AC, P adalah simbol rumus dalam satuan Watt, V adalah simbol rumus dalam satuan Volt dan I merupakan kuat arus listrik dalam satuan Amper.

Pada kasus pertama kita akan mencari besar Amper MCB yang akan diperlukan dalam instalasi listrik. Contoh perhitungannya adalah: 

Dalam sebuah rumah terdapat beban listrik 1.950 watt dalam voltase tegangan Pln 220V lalu berapa Amper MCB yang harus digunakan? Kita dapa menggunakan rumus berikut ini. 

I = P/V

I = 1.950 watt / 220 v

Jadi I adalah 8,8 A. Dari sini kita dapat melihat berapa ukuran MCB yang harus digunakan, yaitu 8,8 Amper, lalu dibulatkan menjadi 10 Amper. Nilai ini sangat cocok jika kita gunakan karena masih ada resitansi 1,2 Amper. Keuntungannya MCB akan awet atau bisa di tambahkan beban lagi seperti lampu atau perangkat elektronik lainnya.

Cara menentukan besar daya pemakaian MCB dalam satuan Watt

Cara ini hampir sama dengan cara di atas, gunanya adalah dengan rumus arus listrik berikut ini kita dapat mengetahui besar daya listrik dalam satuan Watt. Praktiknya adalah jika besar P melebihi besar Amper yang ditentukan, maka MCB akan otomatis trip menutus arus dari sumber ke beban.

Jika ukuran amper MCB adalah 10 Amper dan V atau voltase PLN 220 Volt berapa batas P arus yang bisa melewati MCB?

P = V x I

P = 220 V x 10 A

P = 2.200 watt, jadi dengan adanya perhitungan tersebut dengan rumus yang sudah kita terapkan, maka akan sangat mudah menentukan besaran Amper MCB, daya yang di gunakan dengan bantuan V tegangan PLN 220. Semoga membantu, jika anda membutuhkan jasa pemasangan instalasi listrik di area Salatiga Semarang dan Ambarawa segera kontak kami.