https://ndla.no/ |
Di dalam blog ini sudah sering di jelaskan segala macam informasi mengenai kelistrikan, listrik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia, apa jadinya jika kita hidup tanpa energi listrik, pasti kita akan kesusahan.
Satu hari saja kita tanpa listrik, pasti kuwalahan, memasak, menanak nasi menjadi lama, gelap gulita tanpa adanya lampu penerangan, atau produksi pabrik terlambat, sangat jelas bukan? Lebih banyak kerugian jika dibandingkan dengan keuntungan hidup tanpa listrik.
Tapi di balik begitu bergunanya energi listrik, ia pun juga dapat membahayakan kita, tidak semua orang dapat berteman dengan listrik kecuali teknisi listrik atau orang yang memang memiliki basic tentang ilmu kelistrikan.
Banyak sudah musibah yang terjadi karena listrik, mulai dari kebakaran gedung, kantor, sekolaha hingga kematian seseorang, entah sengaja atau tidak sengaja, dari sini lah para produsen peralatan instalasi listrik menciptakan beberapa pengaman penting untuk mengantisipasi terjadinya musibah karena listrik.
Di bawah ini adalan beberapa aksesoris atau komponen pengaman listrik yang sering kita temui di dalam panel listrik :
1. MCB
Miniatur Circuit Breaker atau yang sering kita sebut Mcb adalah salah satu Komponen pengaman listrik paling penting untuk dipasang di dalam box panel listrik, mcb memiliki kemampuan untuk menutup atau memutus aliran listrik pada semua kondisi.
Fungsi di atas termasuk dalam kondisi terjadi hubungan singkat sesuai rating yang di kehendaki, mcb juga dapat menjadi indikatoer jaringan instalasi listrik normal maupun tidak normal.
Mcb dapat mengamankan kabel apa bila terjadi beban berlebih, sebelum kabel listrik terbakar, pada kondisi rating amper naik dan oveload, mcb akan mengambil alih secara otomatis memutus arus listrik yang mengalir melewatinya, sangat aman bukan?
2. ELCB
TeKnisi listrik pasti tahu apa itu ELCB, Eart Leakage Circuit Breaker adalah alat pengaman arus listrik bocor tanah, sebagai sakalar pengaman otomatis dari sisa sisa kerja energi listrik yang telah terpakai, atau dengan sistem differential.
Di dalam ELCB terdapat transformator yang berbentuk gelang arus, inti yang melingkari semua hantaran listrik ke mesin termasuk arus netral, sistem ini berlaku untuk sambungan satu phasa, tiga phasa tanpa netral atau tiga phasa menggunakan netral, lebih ke sesuai kebutuhan pemakaian.
3. MCCB
Sistem kerja mccb sama seperti mcb, hanya saja mccb di fungsikan untuk listrik tegangan menengah, dan dari spesifik dimensinya pun sudah kelihatan, mccb lebih besar jika dibandingkan dengan mcb.
Mccb hanya di gunakan dalam sistem listrik tiga phasa, ada option setingan fixed dan adjudmen, dapat di ataur sesuai kebutuhan, atau jika tidak akan di gunakan dapat memilih fixed.
Nilai pembatas mccb dapat mencapai 1000 Amper dan paling sedikit biasanya 100 Amper, cukup besar daya listrik yang akan melewatinya, cuku untuk menghidupkan ribuan lampu penerangan dalam satu gedung.
4. ACB
Alat pengaman listrik selanjutnya adalah ACB Air Circuit Breaker, yang berfungsi sebagai pengaman listrik seperti korsleting listrik, beban berlebih, voltase naik maupun turun.
Di bawah ini adalah beberapa mekanik cara kerja ACB :
Prisip kerja ACB adalah terkuncinya toggle apabila terjadi gangguan, tarikan toggle akan terjadi pada saat under voltage toggle atau uvt, pada saat inilah sistem mekanik ACB bekerja, terkunci atau berada pada possi off.
Selanjutnya adalah closing release, Cara kerja Air Circuit Breaker ditinjau dari closing releasenya, pada saat tegangan masuk, toggle akan menarik ACB sehingga dia akan ada pada kondisi ON. Sementara itu apa bila dilepas tegangan pada ACB, maka dia akan tertutup kembali. Untuk dapat memastikan apakah closing releasenya terputus dan benar-benar tidak bekerja lagi, biasanya digunakan cara mengunci (interlock) salah satu komponen yang disebut cable control.
Shunt trip pada Air Cicuit Breaker adalah sering juga disebut dengan MX. Tugasnya adalah untuk membuka circuit breaker dengan cara mendorong toggle mekanik sehingga sistem menjadi OFF sementara circuit breaker ON. Sistem ini bekerja dengan melewatkan kabel wiring melalui Auxiliary Contact terlebih dahulu.
Alat ini merupakan tombol Switch ON/OFF dengan beberapa kondisi:
(1) Normally Open, dimana kondisi normal terbuka atau sering pula disebut lepas,
(2) Normally Close yang artinya kondisi normal berhubungan sedang tersambung,
(3) C artinya kondisi dasar yang dapat terhubung dengan keadaan normal open maupun normal close. Auxiliary Contact ini memiliki fungsi sebagai perlindungan tambahan jika terjadi kegagalan dalam komponen listrik. Sumber : https://carakerjapro.blogspot.com.