Mcb adalah alat pengaman sekaligus pembatas dalam instalsi listrik, mcb mudah kita temukan pada kwh meter di rumah rumah begitu juga rumah kita sendiri. Banyak keuntungan yang akan kita rasakan jika dapat menerapkan pemasangan mcb dengan benar.
Baca Juga : Cara Memperbaiki Tulisan Periksa Pada Meteran Prabayar
Sumber |
MCB 1 Phase Adalah?
Disini kita tidak akan berbelit-belit menjelaskan apa itu MCB karena sudah sering di bahas. Sudah umum diketahui mcb adalah pembatas juga sebagai pengaman dalam sebuah instalasi listrik, mcb memiliki satuan yang tertera di badan unit Mcb.
Nila satuan Ampere Mcb dapat mengindikasikan kapasitas besar watt yang dapat di tampung, apa bila besaran watt yang melewati mcb lebih besar dari nilai amper yang tertera maka unit Mcb akan otomatis trip/jeglek/Off
Nilai Ukuran Mcb Satuan Ampere 1 Phase
C4 – 4A
C6 – 6A
C10 – 10A
C16 – 16A
C20 – 20A
C25 – 25A
C32 – 32A
C40 – 40A
Kita dapat menyesuaikan besaran Ampere sesuai kebutuhan. 6A ke 4A. 10A. ke 6A dan 4A atau 16A. ke 10A 6A dan 4A. Banyak keuntungan yang akan di dapatkan jika menerapkan grouping seperti cara di atas.
Keuntungan Grouping MCB dan Cara Penerapannya
Tujuan dari grouping mcb pada instalasi listrik adalah agar pada saat ada perbaikan tidak memadamkan aliran listrik yang lain. Maka dari itu kunci utama dari pembuatan grouping instalasi adalah mcb, tidak hanya itu, kita juga wajib menentukan ukuran kebutuhan Mcb.
Kasus 1
Dalam satu kasus dalam sebuah kantor akan ada perbaikan diruangan A dan mengharuskan melakakan pemadaman listrik dengan alasan beresiko kecelakaan, pada saat itu juga, ruangan kantor B aktifitas pekerjaan kantor berjalan seperti biasa, komputer lampu dan alat elektronik lain digunakan bekerja.
Jika instalasi di ruangan A dan B tidak di jadikan dua line, ruangan B otomatis ikut Off, dan aktifitas pekerjaan terganggu, hanya karena akan melakukan perbaikan di lokasi ruangan A, disinilah keuntungan utama grouping isntalasi listrik jika diterapkan pada bangunan rumah atau gedung.
Jika sudah terbayang grouping instalasi dapat menudahkan perbaikan listrik gedung, selanjutnya bagaimana menentukan nilai mcb untuk memanfaatkan auto off mcb pada saat beban lebih di dalam sebuah instalasi?
Kasus 2
Selain berguna sebagai saklar pemutus, mcb juga dapat memutus arus listrik otomatis jika nilai beban melebihi nilai ampere mcb.
Baca Juga : Cara Memasang Saklar Tukar Tangga Sangat Mudah
Pada kasus 1, pembagian instalasi listrik telah benar di terapakan, pada saat mcb ruangan A off, ruangan B tetap On begitu juga sebaliknya, tapi pada saat ruangan A terjadi korsleting listrik atau beban listrik berlebih ruangan A dan B Off total.
Ini sering terjadi pada instalasi rumahan yang salah menerapkan nilai ukuran mcb, pemanfaatan mcb tidak maksimal, hanya berguna sebagai saklar biasa, bukan sebagai pengaman.
Baca Juga : Cara Pemasangan ELCB Dan MCB Rumah Tinggal. Banyak Manfaatnya
Sebelum menentukan ukuran Mcb, pastikan dulu total beban dalam satuan watt di ke dua ruangan tersebut, lalu besar ampere mcb induk. Besar nilai amper mcb utama harus mampu membackup semuan anak mcb yang di gruoping, gunakan mcb sebagai pengaman bukan hanya untuk saklar pemutus.
Penyelesaian Kasus 1 dan 2
Contoh :
Dalam sebuah panael 4 group terpasang 1 mcb induk 20A dan terbagi ke 2 mcb 16A Ruangan B dan 10A Ruangan A
Ruangan A :
10 unit komputer set – 125 watt
10 × 125 watt
1.250 watt
2 Ac 1 Pk – 740 watt
2 × 740 watt
1.480 watt
20 lampu TL led 25 watt
20 × 25 watt
500 watt
Jika kita total :
1.250 + 1.480 + 500 = 3.230 watt
Amper = Watt : Volt
3.230 W : 220 V
14,6 Ampere. Dibulatkan menjadi 16 Amper.
Jadi nilai mcb yang dibutuhkan untuk ruangan A adalah C16/16A
Disini masalahnya, akan tetapi Unit Mcb 1 phase yang terpasang C10/10A
Ruangan B :
10 unit komputer set – 125 watt
10 × 125 watt
1.250 watt
2 Ac 1 Pk – 740 watt
2 × 740 watt
1.480 watt
20 lampu TL led 25 watt
20 × 25 watt
500 watt
Jika kita total :
1.250 + 1.480 + 500 = 3.230 watt
Amper = Watt : Volt
3.230 W : 220 V
Jika kita total :
1.250 + 1.480 + 500 = 3.230 watt
Amper = Watt : Volt
3.230 W : 220 V
14,6 Ampere. Dibulatkan menjadi 16 Amper.
Dua ruangan A dan B sudah dapat terbaca berapa nilai Ampere mcb yang di butuhkan :
Ruangan A : 16A
Ruangan B : 16A
Akan tetapi mcb ruangan A terpasang 10A, padahal dari data aktual lapangan membutuhkan 16A untuk melayani beban yang sudah dihitung.
Jadi penyebab Mcb tidak bekerja sesuai fungsinya adalah salah menentukan nilai Ampere mcb pada rungan A.
Selanjutnya menganalisa mcb utama kenapa tudak dapat menutup ke dua beban ruangan A dan B. Induk mcb utama adalah 20A, inisiatif orang pasti bisa membackup dua mcb 16A. Tapi kenapa masih tembus pada saat ruangan A trip pada nilai Amper mcb 10A ke beban aktual 16A?
Mari kita analisa :
Masing masing ruangan A dan B 16A dan Induk 20A
16A × 220 Volt = 3.520 watt
3.520 watt × 2 = 7.040 watt
Mcb induk 20A
20A x 220 = 4.400 watt
Bisa kita lihat 7.040 watt : 4.400 watt
Baca Juga : Fungsi Cara Kerja Kontaktor Magnet dan Contoh Rangkaian Pengunci
Mcb 20A pada box panel tidak dapat digunakan sebagai pengaman ke dua ruangan, solusi dari masalah ini adalah merubah nilai Ampere mcb.
3.520 watt × 2 = 7.040 watt
7.040 : 220 V = 32 Ampere
32A cukup untuk menutup beroperasinya ruangan A dan B dalam kondisi manual atau otomatis cut pada saat terjadi korsleting listrik atau beban berlebih
Tabel Mcb 1 phase. Satuan Ampere Ke Watt
MCB 1 PHASE | WATT |
2A | 440 Watt |
4A | 880 Watt |
6A | 1.320 Watt |
10A | 2.200 Watt |
16A | 3.520 Watt |
20A | 4.400 Watt |
25A | 5.500 Watt |
32A | 7.040 Watt |
40A | 8.800 Watt |