Photocell Sensor |
Memiliki tagihan atau penggunaan listrik sedikit adalah dambaan semua orang, termasuk saya sendiri, apa lagi akhir-akhir ini sedang ada diskon listrik dari pemerintah, sedikit membantu kita semua.
Tapi sampai saat ini masih belum ada cara untuk pasti untuk mengakali pemakaian listrik kecuali berhemat, hemat adalah cara terbaik untuk mengurangi penggunaan listrik.
Kata orang photocell dapat menghemat penggunaan listrik, apakah benar atau hanya gurauan orang semata, jika iya lalu bagaimana caranya?
Photocell adalah sebuah sensor yang memanfaatkan cahaya sebagai penghubung kontak On Off, hanya dengan cahaya lampu penerangan akan padam.
Rangkaian elektronik photocell biasanya dimanfaatkan untuk mengontrol lampu PJU (Penerangan Jalan Umum), kenapa?
Ini adalah cara paling mudah, tanpa menggunakan tenaga manusia, lampu di tiang pju atau tiang listrik akan dapat on off dengan sendirinya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lampu Pju memanfaatkan Photocell sebagai sarana saklar otomatis, lampu akan hidup saat langit mulai gelap di sore hari dan lampu pju padam di pagi hari.
Tapi saat ini photocell juga tidak hanya terpasang untuk kontrol peneragan jalan, rumah rumah biasa pun sekarang sudah banyak yang menggunakan.
Alasannya sama, karena dapat on off sendiri secara otomatis, tanpa harus kita hidup matikan dengan saklar manual.
Bagia anda yang super sibuk jarang ada di rumah, berangkat pagi pulang petang, kami sarankan memasang photocell untuk kontrol lampu dirumah.
Ini adalah cara terbaik untuk menyiasati agar rumah tidak terlihat kosong, jika kita lembur kerja sampai larut, tidak akan membuat khawatir.
Titik lampu rumah paling cocok untuk masuk ke daftar wiring photocell adalah lampu teras, samping rumah dan ruang tamu, untuk titik lampu ruang tamu ada baiknya menggunakan saklar.
Penjelasan diatas adalah sedikit keuntungan yang akan didapatkan jika menggunakan photocell untuk kontrol lampu didalam rumah.
Apa benar photocell bisa membuat pengunaan listrik berkurang?
Kalau untuk mengurangi sampai 50% sepertinya tidak mungkin, antara 10% sampai 15% saja, karena hanya untuk lampu rumah.
Tapi setidaknya pemakaian listrik ke lampu penerangan akan lebih terkontrol, lampu hanya akan hidup pada saat gelap dan pada jika ada cahaya di pagi hari.
Nyatanya masih banyak orang yang meremehkan pemakaian lampu, membiarkan lampu tetap menyala di siang hari misalnya.
Cara menghitung pemakaian listrik lampu
Contoh kasus 5 lampu penerangan teras rumah dengan daya 45 watt hidup di siang hari antara jam 6 pagi sampai jam 12 siang selama satu bulan.
1 kwh pln sama dengan 1000 watt, 1000 watt sama dengan Rp 1.400.
45 watt × 7 jam = 315 watt
315 watt × 30 hari = 9.450 watt
9.450 watt × 5 lampu = 47.250 watt
47.250 watt : 1000 watt = 47,25 kwh
47,25 kwh × Rp 1.400 = Rp. 66.150,-
Dari hasil contoh kasus di atas, dalam satu bulan harus mengeluarkan uang 66.000 cuma-cuma hanya karena teledor tidak menggunakan lampu penerangan secara bijak.
Itu hanya 5 lampu saja, jika anda menggunakan lampu yang memanfaatkan balas konvensional seperti lampu neon, akan lebih banyak kerugian setiap bulannya.
Jadi solusi terbaik bagi anda yang tidak memiliki waktu untuk mengontrol penggunaan lampu di rumah adalah memasang photocell, hanya modal 150.000 saja sudah aman.
Hemat adalah cara paling ampuh untuk mengatasi pemakaian listrik boros di rumah, terapkan cara berhemat ke semua orang yang ada di sekitar kita demi anak anak cucu di masa depan.